Rabu, 24 Februari 2010

Angguk dan Geleng : Bouncing - Penggunaan Flash External

Dalam fotografi, faktor utama yang dibutuhkan dalam membentuk gambar adalah cahaya. Pada kondisi tertentu, cahaya yang tersedia di dalam ruangan / framing bisa saja kurang dari yang diperlukan oleh kamera, sehingga kita membutuhkan sumber cahaya tambahan. Salah satu sumber cahaya tambahan yang paling mudah dibawa dan digunakan adalah Flash.

Hampir semua kamera memiliki Flash built in yang menempel langsung dan dikontrol oleh kamera. Selain Power (GN Number), dan fitur yang ditawarkan pun beragam, mulai dari TTL, Red-eye reduction, dsb. Akan tetapi, sebagus apapun flash built in, anda akan sering mendapati bahwa gambar yang dihasilkan terlalu terang di foreground. Warna yang didapatkan juga jadi terlalu mencolok, dan terlihat mengkilat/bercahaya melebihi yang seharusnya. Apabila yang kita potret adalah seseorang dengan wajah berminyak, maka hasil yang didapat akan sangat tidak menyenangkan.

Jumat, 19 Februari 2010

Hati-hati: Kondensasi pada Lensa dan Kamera

Saat tulisan ini dibuat, ada seorang mahluk manis yang duduk beberapa meter di depan saya, dan pandangan saya terhalang oleh ... kacamata yang berembun :D. Well, kalau cuma kacamata yang berembun sih mudah untuk dibersihkan, tapi kalau lensa kamera yang berembun, pasti akan menjengelkan. Selain susah dibersihkan, hal ini sebenarnya yang sangat mengkhawatirkan. Kenapa ? karena, selain menghalangi sinar, embun yang merupakan uap air yang berubah fase menjadi cair, beresiko mengakibatkan konslet pada elektronik kamera/lensa anda, dan berpotensi menimbulkan tumbuhnya karat dan jamur.

Kamis, 18 Februari 2010

Selanjutnya tentang Depth of Field, Tabel DoF

Pada posting sebelumnya sudah dibahas mengenai Depth of Field (DoF) dan pengaplikasiannya. Mungkin ada beberapa rekan yang akan mendapati posting kali ini sangat teknis dan agak useless. Memang agak terlalu teknis, tapi saya yakin topik ini sangat berguna untuk memahami kinerja kamera+lensa yang kita gunakan dan bisa menjadi salah satu acuan untuk tahap persiapan dari sebuah sesi foto.

Rabu, 17 Februari 2010

Depth of Field dan Penggunaannya

Kalau anda lihat foto iklan produk, foto seorang model, atau foto-foto yang menampilkan subjek secara close up, terkadang akan anda dapati foreground yang tajam dan background yang kabur / blur. Beberapa rekan menanyakan bagaimana caranya dan apa alat yang dipakai untuk menghasilkan gambar seperti itu. Mungkin banyak senior yang sudah sangat faham bagaimana cara menggunakan DoF, tapi mari kita berbagi :)

Depth of Field
Depth of field (DoF), atau kedalaman ruang, artinya adalah bagian dari gambar yang masih tetap tajam (atau focus) dari sebuah gambar. Semakin tipis DoF, berarti semakin banyak bagian yang blur / bokeh. DoF dapat dibentuk dengan 4 variabel berikut ini :

Minggu, 31 Januari 2010

Mengoptimalkan Foto dengan Picture Control

Pernahkah anda memotret orang tetapi muka / warna kulitnya jadi merah ? Atau pernah juga memotret buah-buahan yang berwarna khas, semisal rambutan atau apel, tetapi hasilnya jadi pucat. Hasil akhir gambar pun tetap tidak memuaskan walaupun sudah diedit di photo editor semacam photoshop atau photoscape.

Kalau diurut-urut, bisa jadi kesalahan yang terjadi sepele, yaitu pengaturan Picture Control. 'Mahluk' apakah yang disebut Picture Control ini dan bagaimana aplikasinya ?

Senin, 25 Januari 2010

Modal dasar menjadi "Ahli Metadata dan Telematika"


Beberapa waktu lalu pada saat ramai tentang foto "cihuy" selebritis, sering kita dengar kata "metadata" yang di-populerkan oleh seorang yang disebut sebagai ahli telematika (inisial R.S.). Tanpa bermaksud menyindir atau melecehkan beliau, post kali ini akan membahas tips sederhana mengenai metadata.

Sedikit flashback, kalau di sekolah dulu anda pasti dilarang mencontek pekerjaan teman. Lain halnya dalam per-foto-an, tidak ada larangan untuk mengintip informasi dari foto orang lain untuk kemudian kita coba terapkan pada foto kita. Informasi teknis bisa kita coba "contek" dari metadata sebuah foto. Bagaimana caranya ?

Minggu, 24 Januari 2010

Metering Mode


Metering adalah proses yang dilakukan kamera untuk mengukur jumlah cahaya yang masuk, untuk kemudian menampilkannya di layar / view finder (pada sebagian besar kamera), atau menghitung eksposure yang tepat (menghitung ISO, Shutter speed, dan Aperture pada mode Auto, atau P/S/M).

Mengapa pada saat kamera disetting Auto, terkadang gambar jadi terlalu terang / terlalu gelap ? Mengapa juga saat anda sudah memilih manual mode, kemudian metering anda sudah menunjuk titik tengah, foto yang dihasilkan tetap saja terlalu terang / gelap ? Apakah ada yang rusak di kamera anda ?