Jumat, 19 Februari 2010

Hati-hati: Kondensasi pada Lensa dan Kamera

Saat tulisan ini dibuat, ada seorang mahluk manis yang duduk beberapa meter di depan saya, dan pandangan saya terhalang oleh ... kacamata yang berembun :D. Well, kalau cuma kacamata yang berembun sih mudah untuk dibersihkan, tapi kalau lensa kamera yang berembun, pasti akan menjengelkan. Selain susah dibersihkan, hal ini sebenarnya yang sangat mengkhawatirkan. Kenapa ? karena, selain menghalangi sinar, embun yang merupakan uap air yang berubah fase menjadi cair, beresiko mengakibatkan konslet pada elektronik kamera/lensa anda, dan berpotensi menimbulkan tumbuhnya karat dan jamur.

Beberapa waktu lalu, saya mendapati lensa kamera berembun parah (lihat gambar). Waktu itu, semalaman kamera berada di dalam tas, dan tas berada di lingkungan yang dingin (AC Bus Malam). Saat turun dari bus pukul 6 pagi, kamera saya gunakan dan dalam hitungan beberapa puluh detik langsung terkumpul embun di lensa. Butuh hampir seperempat jam untuk menunggu embun hilang dengan cara menghangatkan kamera dengan "hawa sakti" dari tangan.

Setelah mencari beberapa referensi dari internet, ternyata hal ini lazim terjadi. Saat sebuah benda bersuhu dingin (dalam hal ini adalah kamera dan lensanya) berada di lingkungan yang lebih hangat dan memiliki kelembaban tinggi. Sebagai contoh, anda bisa isi sebuah gelas dengan es batu, dan memegangnya siang-siang bolong di pinggir jalan raya (jangan di tengah jalan, bahaya). Tanpa ada air yang tumpah pun, sisi luar gelas akan mengalami pengembunan.

Begitu juga kamera dan lensa anda. Apabila kamera anda dingin karena suhu AC, kemudian anda "pertemukan" dengan udara luar yang lebih panas, maka uap air akan tertarik untuk menempelkan diri dan berkondensasi menjadi embun di lensa kamera anda. Apabila kamera anda kurang kedap udara, pengembunan ini juga tentu saja bisa terjadi di dalam rangkaian elektroniknya. Yup, karat, konslet, dan jamur.

Jadi, bagaimana mengatasinya ?
Dari yang saya baca, kita disarankan untuk menunggu kamera beradaptasi dengan suhu lingkungan sebelum dipertemukan dengan udara luar. Dalam kasus kamera berada di dalam tas, maka biarkan tas beserta kamera mencapai suhu yang lebih kurang sama dengan lingkungan, kemudian anda "perkenalkan" kamera anda dengan udara luar secara perlahan.

Lebih jauh tentang perubahan suhu yang mendadak, mungkin ada diantara rekan-rekan yang pernah mengalami pecah gelas karena mengisi gelas berisi es dengan air panas. Sama juga untuk lensa, apabila anda memindahkan dari temperatur satu ke yang lain dengan terburu-buru. Mungkin Lensa tidak langsung pecah, tapi jangan lupa bahwa coating lensa anda (yang bertugas mengurangi flare, mempertajam optik, dsb) sangatlah tipis. Pemuaian dan pengkerutan mendadak akibat temperatur dapat merontokkan coating ini. Dan saat coating rontok, optik dari lensa mahal anda tidak akan jauh berbeda dari kaca jendela rumah (sorry, nggak separah itu juga sih, hehehe).

Yup, tak apa menunggu sebentar, tetapi anda akan terhindar dari kerusakan yang parah.

Selamat mencoba, dan semoga berhasil
Salam untuk mahluk manis ... eh, salam belajar dan berbagi.

Wahyu D, http://dzcapture.blogspot.com/

4 komentar:

  1. mas.. bsk tolong bangunin saya yaaa.. ketok aj kmr no. 16 .. thx ya

    BalasHapus
  2. aku pernah mengalami hal serupa dengan kamera poketku ketika naek gunung, namun hal tersebut hanya berlaku untuk pemotretan saja, sedangkan untuk videonya masih tetep lancar jaya

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. gw baru mengalami nya, habis di taroh di kamar hotel yg dingin., pas keluar malah kabur, ternyata ber embun,

    BalasHapus