Kamis, 14 Januari 2010

Bukaan Lensa / Aperture


Dalam dasar fotografi dikenal segitiga exposure yang terdiri dari ISO, Aperture, dan Shutter Speed. ISO sudah dibahas sebelumnya, kali ini Aperture. Sementara Shutter Speed dan Segitiga Exposure akan dibahas pada dua blog lanjutan berikutnya.

Aperture adalah lebar bukaan dari lensa, yang menentukan jumlah cahaya yang bisa masuk ke ruang kamera dan menimbulkan pencitraan di sensor kamera. Untuk apa mengatur aperture ? Apa efeknya pengaturan ini ? Kenapa tidak menggunakan mode Auto saja ?

Okay, berikut ini foto dari Nikkor AF 50mm F/1.8 pada beberapa posisi aperture. Bukaan yang paling lebar adalah F/1.8 (angka kecil), dan yang paling sempit adalah F/22 (angka besar). Bagaimana dengan kamera saku ? Pada dasarnya sama, hanya saja posisinya agak di dalam sehingga sulit untuk diambil gambar. Kalau ada yang bisa share foto Aperture kamera saku, silahkan di-share disini :)



Apa efeknya ?
Pada bukaan besar (alias angka F kecil), cahaya lebih mudah masuk, sehingga gambar bisa diambil dengan kecepatan lebih tinggi. Efek samping dari bukaan besar (atau F kecil) adalah 'Depth of Field' yang lebih tipis. Sederhananya, 'Depth of Field' adalah dalam area pada gambar yang tertangkap detilnya. Efek ini bisa digunakan untuk memisahkan subjek dari latar belakang.

Pada bukaan kecil (alias angka F besar), cahaya lebih sedikit yang masuk, sehingga harus diambil dengan kecepatan yang lebih rendah. Efek samping dari bukaan kecail adalah 'Depth of Field' yang lebih dalam. Artinya area yang detail jadi lebih dalam.

Semisal, dengan focusing pada jarak 20 cm, dengan F kecil subjek hanya terlihat detil pada jarak 19 - 22 cm. Tapi pada F besar subjek terlihat detil pada 15 - 30 cm. Untuk detail penjelasan efek ini, anda bisa buka buku Fisika David Halliday dan Tom Resnick Jilid II, pada bagian mengenai refraksi (dan mungkin anda belum akan faham walaupun sudah membaca berulang-ulang sampai habis 2 bungkus rokok, 3 cup pop mie, dan 5 cangkir kopi, hehehe), atau mencari di google dan wikipedia untuk penjelasan sederhananya.

Berikut ini contoh hasil dari kamera saku Canon SX120IS, setting di Aperture Priority (Av) dengan ISO800, untuk Aperture F/3.2, F/5, dan F/8. Seperti terlihat, huruf 'K' semakin pudar pada F/3.2, dan semakin jelas pada F/8.


Anda bisa menggunakan efek blur ini untuk mendramatisir subjek (misalkan wajah seseorang, cincin, dan sebagainya) terhadap latar belakang. Akan tetapi saat memotret pemandangan, usahakan untuk menggunakan bukaan kecil (F besar) untuk bisa menangkap seluruh objek pada jarak pandang. Sebagai referensi, fotografer kenamaan 'Ansel Adams' dan rekan-rekannya menggunakan nama Group f/64 untuk grupnya, merefer kepada aperture kecil yang dipergunakan untuk foto dengan kualitas sangat detail.

Untuk lebih baiknya, anda bisa coba dengan kamera anda sendiri dengan di set ke Aperture Priority -Av (seperti gambar). Selamat berkreasi.

Salam belajar dan berbagi,
Wahyu, http://dzcapture.blogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar