Selasa, 12 Januari 2010

Tips: Memilih Kamera Saku


Anda sedang mencari kamera saku (pocket camera / compact camera) ?
Tidak selamanya untuk menghasilkan foto yang bagus harus menggunakan kamera SLR. Karena beberapa pertimbangan (fleksibilitas, mobilitas, budget, tingkat kebutuhan), ada kalanya lebih tepat kita menggunakan kamera saku. Personally, gadget ini saya analogikan sebagai sidearm, semacam pistol bagi seorang tentara, atau tanto bagi seorang samurai.

Kalau uang anda berlebih, silahkan saja langsung datang ke toko dan tunjuk yang mana anda mau. Dan jika ternyata kamera tersebut tidak sesuai kebutuhan anda, saya siap menampung :D. Tapi, jika anda ingin lebih tepat saat melakukan pembelian, sebaiknya anda lakukan semacam "riset" terlebih dulu.

Berikut ini beberapa bahan pertimbangan "riset" yang bisa saya sarankan:

1. Tetapkan range budget anda, dan tetaplah reasonable
Budget yang wajar menurut saya adalah 1 ~ 3 juta. Produsen kamera saku memberikan banyak sekali pilihan kamera pada range ini, tinggal anda pilih saja.
Ada beberapa kamera saku yang melebihi harga 4 juta, bahkan mencapai 8 juta. Jika ukuran bukan masalah, seharusnya dengan harga semahal ini anda sudah bisa mendapatkan DSLR entry level (EOS1000 atau D3000). Tapi lain halnya jika anda mengejar mobilitas, dan memiliki budget berlebih.
Dan apabila budget anda dibawah 1 juta, menurut saya lebih tepat bila anda 'berburu' kamera second. Kemungkinan besar anda akan lebih puas dengan kamera bagus tapi second, daripada baru tapi kualitasnya buruk. Untuk kamera saku second, anda bisa coba cari-cari di iklanbaris.co.id
trik : anda bisa meng-kompor-i teman anda untuk upgrade, sementara kamera sakunya bisa anda beli, hehehe :D

2. Cari referensi, dan pilih produk dari merk yang terkenal
Untuk referensi, anda bisa meminjam kamera saku milik teman-teman anda. Paling tidak 3-4 merk harus anda coba dulu. Secara umum, menu dan fitur dasar dari produsen yang sama akan relatif mirip untuk produk-produknya.
Sebuah merk untuk menjadi terkenal tentu sudah melalui suatu perjalanan reputasi yang panjang. Reputasi itulah yang menjaga kesinambungan penjualan produk. Bukan hanya jaminan kualitas, tetapi juga aftersale service yang lebih terjamin jika terjadi kerusakan. Anda tentu tidak ingin membeli kamera yang akhirnya susah mencari service center nya.
Beberapa merk terpercaya untuk kamera saku (maaf kalau ada yang terlewat) :
- Canon, powershot series nya mantap, walau personally saya tidak suka seri IXUS karena terlalu otomatis
- Nikon, memang seri kamera sakunya kalah berkembang dibanding seri DSLR, tapi tetap bersaing
- Panasonic, warna yang vibrant, lensa Leica, dan optical image stabilizationnya mantap
- Olympus, warnanya asik, compact, reliable, banyak teman yang pakai dan puas
- Leica, kalau budget anda berlebih, D-LUX 4 sangat pas untuk anda (8 jutaan lho, hehehe)
- Fuji, seri super-CCD menampilkan dynamic range yang lebar, dan bisa membuat foto dari merk lain terlihat culun :D
- Kodak, seri kamera saku menawarkan banyak fitur dengan harga yang bersaing
- Sony, kamera sakunya bagus, walaupun agak mahal untuk fitur yang ditawarkan

3. Cari Reviewnya
Silahkan mencari review ke mbah Google :D

4. Jangan tertipu dengan Jargon Marketing
4.A. Megapixel
Kamera saku diatas 4 megapixel seharusnya sudah cukup. Banyak produsen menawarkan kamera murah dengan megapixel tinggi, tapi anda akan dapatkan gambar dengan banyak noise (beras tumpah, hehehe) dan warna yang tumpul. Sebagai referensi, gambar untuk memenuhi layar komputer 1024 x 768 paling-paling hanya 0.8 megapixel, cukup sekali bukan ?
4.B. Digital zoom
Digital zoom hanya men-resize potongan gambar pada sensor, dan hasilnya akan lebih banyak noise, gambar pecah-pecah, warna berantakan, dsb. Untuk Zooming, hanya lihat "Optical Zoom".
4.C. Digital image stabilization / digital anti-shake
Sejauh yang saya tahu, fitur ini menaikkan speed bersamaan dengan iso, dan akhirnya gambar menjadi semakin noise.

5. Cari fitur yang anda butuhkan
5.A. Fitur yang "harus" ada :
- Timer
- Red Eye Reduction
- Flash Off/On
- Image Size / Quality
5.B. Fitur manual yang menurut saya tetap wajib untuk bisa diatur di kamera saku :
- Exposure (paling tidak : Shutter Speed)
- ISO
- White Balance
- Metering
- Flash Power
5.C. Fitur ekstra
- Video Recording (sesuai kebutuhan)
- Image Stabilization

6. Faktor pendukung
6.A. Batere
Apakah menggunakan batere ukuran AA, ataukah batere recharge.
Personally, saya lebih memilih batere ukuran AA. Memang kita harus invest lagi ke batere rechargeable, akan tetapi kalau rusak atau kehabisan daya, penggantinya mudah untuk didapat.
6.B. Memory Card
Apakah memory cardnya mudah didapat, dsb.
6.C. Ukuran
Canon seri G (semisal G11) adalah kamera saku yang super canggih (not to mention, muahalll). Tapi saat anda ingin bepergian, apakah anda tidak keberatan jika kamera ini ada di saku anda ?

7. Melakukan Pembelian dengan Cerdas
Setelah memilih, silahkan melakukan pembelian sesuai posting sebelumnya Belanja Cerdas Untuk Nge-Gas (compare harga, garansi, dan sebagainya). Jangan lupa untuk mencoba produk yang anda beli di penjualnya. Kalau penjual tidak mengijinkan pengujian, lebih baik anda mundur saja dan pindah toko.

Satu lagi tips kecil saat membeli kamera saku. Pada saat anda ditawarkan untuk membeli tambahan memory card, jangan anda ambil, tapi tetap anda tanya dulu saja harganya berapa. Secara logis dan lazim, toko kamera menjual memory card dengan harga lebih mahal dari toko komputer (karena mereka membeli dari toko komputer). Menurut pengalaman pribadi, beda ini bisa mencapai 100 ribu, padahal toko komputer jaraknya tidak lebih dari 50 meter dari toko kamera. Budget sebesar itu bisa anda dialokasikan untuk tripod sederhana, tas kamera, batere rechargeable, atau buku fotografi.

Selamat memilih, dan semoga anda puas dengan kamera saku pilihan anda.

Salam belajar dan berbagi,
http://dzcapture.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar