Selasa, 12 Januari 2010

ISO, Apa Maksudnya ?


Seperti biasa, saya hanya bisa berbagi ilmu fotografi yang sederhana. (Untuk lebih detail mengenai ISO, anda bisa refer ke http://en.wikipedia.org/wiki/Film_speed). Okay, sebelum melanjutkan membaca blog ini, ada bagusnya anda ambil dulu kamera saku / handphone camera / DSLR anda, dan carilah menu atau tombol untuk pengaturan ISO. Anda akan melihat list ISO yang berkisar dari sekitar 100, hingga mungkin 3200, atau bahkan lebih.

Jadi, mana yang lebih baik, ISO rendah ataukah ISO tinggi ? Tergantung :D

Pada kamera, ISO adalah istilah untuk tingkat kepekaan film/sensor terhadap cahaya. Pada ISO rendah, sensor lebih tidak sensitif, butuh waktu lebih lama untuk sensor menangkap gambar, tetapi warna tertangkap dengan maksimal. Pada ISO tinggi, sensor menjadi semakin sensitif, dengan waktu cepat bisa menangkap gambar, namun akan terjadi penurunan kualitas warna dan muncul noise.

Tiap fotografer punya selera masing-masing untuk penggunaan tiap tingkat ISO. Personally, saya sebagai pemula menyarankan acuan awal sebagai berikut :
ISO 100 : banyak cahaya (outdoor, slow speed, dsb)
ISO 200 : outdoor yang butuh kecepatan, sinar agak redup (berawan)
ISO 400 : foto di area bayangan, di bawah pohon, teras rumah, dsb
ISO 800 : indoor dengan cahaya cukup, atau perlu kecepatan tinggi
ISO 1600 dst : foto di tempat gelap

Terkadang anda akan dihadapkan pada pilihan antara noise (efek iso tinggi) vs blur (efek kecepatan rendah). Silahkan klik foto berikut sebagai contoh. (Foto diambil dengan Canon SX120, di ruangan dengan lampu tube/fluorescent, F/3.2, dari ISO 1600, 800, 400, 200, dan 100.)

Yang mana yang lebih dipilih, itu terserah anda. Personally, saya memilih foto dengan ISO800 atau 400.

Jangan ragu-ragu untuk ber-eksperimen dengan kamera yang anda punya. Angka diatas hanya acuan saja, bukan standar baku, anda bisa menyesuaikan dengan alat yang digunakan dan tentu saja, sesuai selera anda.

Selamat mencoba.

Salam belajar dan berbagi,
http://dzcapture.blogspot.com

1 komentar: