Sabtu, 09 Januari 2010

Efek samping salah filter

Sebelum membahas lebih lanjut, ada pertanyaan yang lazim mengenai filter : "Perlukah filter UV untuk DSLR ?". Mungkin sebagian rekan-rekan akan bilang "perlu", sebagian lagi akan bilang "tidak perlu". Mengapa perlu, dan mengapa tidak perlu, ada baiknya kita coba lihat dulu alasannya.

Di internet, anda bisa melakukan googling dengan keyword "UV filter DSLR need" (atau coba anda kombinasikan sendiri :D ). Ada beberapa hal yang bisa diambil :

PRO:
1. filter akan melindungi sisi depan lensa (dari goresan, benturan, dsb).
2. filter yang tepat akan memberi efek tertentu pada cahaya
3. mempertahankan nilai jual lensa (karena ulir dan permukaan lebih terjaga)

KONTRA:
1. filter mengurangi jumlah dan kualitas cahaya yang masuk ke lensa.
2. filter kualitas rendah akan menimbulkan kabur, berbayang, dan warna seperti kabut
3. sensor DSLR pada dasarnya tidak sensitif terhadap UV, sehingga tidak dibutuhkan UV filter. (di sisi lain, film foto sangat sensitif, dan UV bisa membuat gambar jadi berkabut).

Jadi, gimana dong ?

Maaf, tanpa menjawab dan menyimpulkan, kita kembali ke judul. Berikut ini hasil try terhadap 2 filter yang beda merk, dan beda kelas. Filter pertama adalah Hoya UV HQ, Made by Tokina (saya dapat gratis include waktu beli lensa 55-200mm second). Hoya ini adalah merk yang relatif terkenal, kualitas bagus, hasilnya terkenal bagus, dan harganya juga lumayan. (box warna hijau)

Filter kedua adalah Marumi Digital High Grade, Made in Japan. Bukan filter UV, tapi filter pelindung lensa dengan desain khusus untuk digital camera, dan memiliki fitur super coating, water & oil repellent, antifouling, dsb. Merk ini kurang begitu terkenal kalau dibanding Hoya dan Kenko (merk Hoya di Jepang). (box warna hitam / abu-abu)


Saya menggunakan lightbox buatan sendiri dari plastik corrugated, dengan alas dan dinding dilapisi kertas A4 biasa. Objek adalah buah palsu dari plastik, dapat pinjem dari teman. Semua dijepret dengan Nikon D90, lensa fix 50mm f1.8, flash built-in. Disetting manual f/4.5, ISO200, speed 1/100, handheld.

Gambar pertama ini difoto tanpa filter sama sekali.
 

Gambar kedua difoto dengan Marumi DHG. 

Gambar ketiga difoto dengan Hoya UV.

Seperti anda lihat, pada foto dengan Marumi DHG, kualitas gambar tidak mengalami banyak perubahan dan lebih terangkat kontrasnya. Saya personally lebih suka foto dengan filter DHG ini. Sementara untuk gambar terakhir, objek jadi berkabut. Seakan-akan cahaya menghambur dan menempel pada bidang kaca filter. Ini seperti melihat keluar dari jendela saat sinar matahari menabrak jendela tersebut.note : tanpa coating oil & water repellent, filter jadi mudah kotor. silahkan lihat di posting selanjutya.

Terlepas dari merk, kedua filter ini dari jenis dan kelas yang berbeda. Filter pertama dari jenis UV dan kelas biasa, sementara filter kedua dari jenis pelindung (protector) dan kelas high grade (Hoya juga ada seri yang sama, hasilnya sangat bagus, seri Pro 1 Digital).

Sebenarnya untuk bisa melakukan komparasi, saya seharusnya punya produk yang merk-nya sama, atau jenisnya sama. Semisal HOYA Pro 1 Digital vs HOYA UV, atau Hoya Pro 1 Digital vs Marumi DHG. Tapi karena keterbatasan alat, kalau ada yang mau meminjamkan, saya tidak akan berkeberatan menguji :D .

Mungkin juga akan ada yang bertanya, mengapa tidak diadakan pengujian outdoor ?. Bulan lalu saya ikut hunting foto outdoor di klender, dan hasilnya ... warnanya hancur. Waktu itu saya tidak tahu kenapa, sampai akhirnya kemarin malam saya compare UV filter yang "SELALU" menempel di lensa 50mm fix dengan filter protector yang duduk manis di dry box.

Walaupun belum lengkap pengujian ini, kalau boleh saya sarankan :
1. penggunaan filter merubah warna/tampilan object
2. filter yang salah akan berakibat buruknya kualitas gambar
3. saran: untuk DSLR, gunakan seri "Digital" dari produsen filter favorit anda (semisal DHG, atau Pro 1 D)
4. jangan ragu untuk bertanya, mencari referensi, dan menimbang sebelum membeli filter untuk lensa anda.

Salam belajar dan berbagi,
Wahyu
http://dzcapture.blogspot.com/

berlanjut ke bagian II

Tidak ada komentar:

Posting Komentar